Neraca
saldo yang telah disusun setelah buku besar dan menjadi dasar dalam
penyusunan laporan keuangan perusahaan tidak semuanya menunjukan nilai
yang sebenarnya dari akun tersebut. Agar neraca saldo menyajikan keadaan
yang sebenarnya dari tiap akun maka disusunlah jurnal penyesuaian. Jadi
jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi yang berfungsi untuk menyesuaikan sedemikian rupa sehingga
nillai- nilai dari harta, hutang, modal, pendapatan, dan beban, sehingga
tersebut memperlihatkan nilai yang sebenarnya.
Sebagian besar
pendapat dan hasil survei menyebutkan bahwa materi jurnal penyesuaian
adalah yang dianggap paling sulit oleh siswa. Sebenarnya jurnal
penyesuaian bukanlah sesuatu yang sulit, jika kita sudah paham betul
dengan konsep penyusunannya serta sudah lancar mengerjakan pencatatan
jurnal umum. Berikut ini akan coba saya jelaskan mengenai cara mudah
mengerjakan jurnal penyesuaian.
Dalam menyusun jurnal penyesuaian disini saya membaginya ke dalam dua klasifikasi untuk proses penyusunannya, yaitu:
- Menyusun jurnal penyesuaian seperti mencatat jurnal umum biasa,
hal ini lazim digunakan untuk menyesuaikan akun kas, beban yang masih
harus dibayar/utang beban, pendapatan yang masih harus diterima/piutang
pendapatan, dan penyusutan aktiva tetap.
- Menyusun
jurnal penyesuaian seperti mencatat jurnal umum tapi dengan membalik
posisi saldo dari akunnya, yang semula di debit menjadi di kredit dan
sebaliknya. Hal ini lazim digunakan untuk menyesuaikan beban dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, dan pemakaian perlengkaapan
Menyusun Jurnal Penyesuaian Seperti Mencatat Jurnal Umum Biasa
Dalam menyusun
jurnal penyesuaian seperti jurnal umum biasa ini, kita hanya
menganalisis setiap perubahan yang terjadi pada keterangan penyesuaian
di akhir periode dan menyusun ayat jurnal penyesuaiannya seperti
menyusun ayat jurnal umum.
Penyebab akun
kas belum menunjukan nilai yang sebenarnya karena umumnya uang kas
perusahaan disimpan di Bank. Kondisi tersebut menyebabkan jumlah saldo
yang dilaporkan oleh Bank seringkali terjadi dengan yang dicatat oleh
perusahaan. Hal ini karena ada beberapa transaksi yang telah dicatat
oleh Bank namun belum dicatat oleh perusahaan begitu juga sebaliknya.
Penyebab- penyebab ini antara lain Bank telah mencatat pembebanan
adminsitrasi dan pemberian pendapatan bunga, sedangkan perusahaan belum.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
Tanggal 31
Desember 2011 bendahara perusahaan mencatat saldo kas di perusahaan
sebesar Rp. 12.500.000,- pada saat yang bersamaan Bank mengirimkan
laporan rekening koran perusahaan dan melaporkan bahwa rekening kas
perusahaan di Bank sebesar Rp.13.200.000,-. Selisih tersebut disebabkan
karena Bank telah mendebit rekening perusahaan sebesar Rp. 250.000,-
sebagai administrasi bank dan mengkredit rekening perusahaan sebesar Rp.
950.000,- sebagai pendapatan giro. Susunlah jurnal penyesuaian dari
transaksi tersebut!
Analisis:
Untuk
penyesuaian tersebut di atas bisa ditempuh dengan dua cara namun jurnal
penyesuaiannya sama seperti menyusun jurnal umum biasa.
Cara 1:
HItung selisih
kas di perusahaan dan kas di Bank, yaitu Rp. 13.200.000 - Rp.
12.500.000,- sama dengan Rp. 700.000,-, Hal ini menyebabkan kas
perusahaan bertambah. Saat menyusun jurnal umum kas bertambah di sebelah debit. Selanjutnya pencatatan beban administrasi bertambah di debit sebesar Rp. 250.000,- dan pendapatan bunga giro bertambah di kredit sebesar Rp. 950.000,-
Jurnal Penyesuaiannya adalah:
Kas Rp. 700.000,-
Beban Administrasi Rp. 250.000,-
Pendapatan Bunga Rp. 950.000,-
Cara 2:
Menganalisis
setiap perubahan transaksi dan pencatatan yang dilakukan Bank. Mencatat
pembebanan administrasi bank sebesar Rp. 250.000,-,.Pencatatan bebab
mengakibatkan beban bertambah dan kas berkurang. Beban Administrasi bertambah di debit dan kas berkurang di kredit
masing- masing sebesar Rp. 250.000,-. Pencatatan penerimaan pendapatan
bunga giro sebesar Rp. 950.000,-. Penerimaan pendapatan bunga berarti kas bertambah di debit dan pendapatan bertambah di kredit masing- masing sebesar Rp. 950.000,-
Jurnal Penyesuaiannya adalah:
Beban Administrasi Rp. 250.000,-
Kas Rp. 250.000,-
Kas Rp. 950.000,-
Pendapatan Bunga Rp. 950.000,-
Kita lihat
disana terdapat akun kas di debit sebesar Rp. 950.000,- dan akun di
kredit sebesar Rp. 250.000,- kita hitung selisihnya untuk mendapatkan
saldo sebenarnya dari kas tersebut sehingga diperoleh saldo kas debit
Rp. 700.000 (950.000 - 250.000) karena nilai debit lebih besar maka
posisi kas akan di debit. Jika diringkas maka Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Kas Rp. 700.000,-
Beban Administrasi Rp. 250.000,-
Pendapatan Bunga Rp. 950.000,-
(Sama seperti cara yang pertama, silakan pakai cara yang paling dianggap mudah)
- Menyesuaikan Beban Yang Masih Harus Dibayar
Pencatatan
beban yang masih harus dibayar menyebabkan beban perusahaan bertambah
dan hutang perusahaan bertambah. Penyesuaiannya sama persis dengan
menysusun jurnal umum biasa. Untuk lebih jelasnya perhatikan dua contoh
berikut:
Contoh 1:
Perusahaan
membayar gaji ke karyawan sebesar Rp. 1.200.000 untuk 6 hari kerja
setiap hari Sabtu. Tanggal 31 Desember 2011 jatuh pada hari Selasa.
Analisis:
Penghitungan
beban gaji yang masih harus dibayar adalah mulai dari hari Selasa
sampai dengan hari sabtu ada 5 hari kerja yang menjadi beban hutang
perusahaan.
Perhitungannya adalah: 5/6 x Rp. 1.200.000,- = Rp. 1.000.000,-
Beban gaji bertambah di debit dan hutang gaji bertambah di kredit masing- masing sebesar Rp. 1.000.000,-
Jurnal Penyesuaiannya:
Beban Gaji Rp. 1.000.000
Hutang Gaji Rp. 1.000.000
Contoh 2:
Wesel bayar
mempunyai nilai nominal Rp. 2.400.000,- dengan bunga 3 % per tahun,
bunga dibayarkan tiap tanggal 1 September dan 1 Maret.
Analisis:
Transaksi tersebut mengakibatkan beban bunga dan hutang bunga dalam hal ini bunga yang muncul akibat adanya wesel bayar.
Perhitungannya adalah:
Hitunglah
jumlah bulan yang terdekat dengan bulan Desember, dalam hal ini bulan
September. Jumlah bulan dari September- Desember adalah 4 bulan. Jadi
nominal beban dan hutang bunga yang dibayar adalah 4/12 x 3/100 x Rp.
2.400.000 = Rp. 24.000,-
Beban Bertambah di debit dan hutang bertambah di kredit.
Jurnal Penyesuaiannya:
Beban Bunga Rp. 24.000,-
Hutang Bunga Rp. 24.000,-
Catatan:
Jika dalam soal di keterangan penyesuaian sudah ada nilai nominal berapa
yang harus dibayar tidak perlu dihitung lagi langsung saja dibuat
jurnal penyesuaiannya dengan dimasukkan nilai nominal tersebut. Sebagai
contoh dalam keterangan penyesuaian terdapat keterangan gaji yang masih
harus dibayarkan bulan ini sebesar Rp. 450.000, berarti langsung saja
susun jurnal penyesuaiannya dengan mendebit beban gaji dan kredit hutang
gaji senilai Rp. 450.000,-
- Menyesuaikan Pendapatan Yang Masih harus Diterima
Yang masih
harus diterima berarti perusahaan mempunyai piutang terhadap pelanggan.
Pencatatan yang masih harus diterima berarti akan mengakibatkan piutang
perusahaan bertaambah dan pendapatan perusahaan bertambah. Mekanisme
pencatatan dan penyesuaiannya sama halnya dengan penyesuaian terhadap
beban yang masih harus dibayar.
Contoh 1:
Wesel tagih berbunga 12 % per tahun dengan nominal Rp. 3.600.000,- bunga diterima tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
Analisis:
Sama halnya
dengan pencatatan wesel bayar di atas, untuk menghitung bunga yang masih
harus diterima, hitung jumlah bulan dari yang terdekat dengan bulan
Desember, dalam hal ini adalah Oktober - Desember ada 3 bulan.
Perhitungan nominal bunganya:
3/12 x 12/100 x Rp.3.600.000 = Rp. 108.000,- (nilai bunga yang masih harus diterima)
Piutang bunga bertambah di debit dan pendapatan bunga bertambah di kredit
Jurnal Penyesuaiannya:
Piutang bunga Rp. 108.000,-
Pendapatan bunga Rp. 108.000,-
Contoh 2:
Terdapat
pekerjaan yang sudah diselesaikan dengan nilai jasa sebesar Rp.
2.500.000,- akan tetapi nilai tersebut belum diterima perusahaan.
Analisis:
Transaksi di
atas akan berdampak pada bertambahnya piutang usaha di debit dan
pendapataan jasa bertambah di kredit masing - masing Rp. 2.500.000,-
Jurnal Penyesuaiannya:
Piutang usaha Rp. 2.500.000,-
Pendapatan Jasa Rp. 2.500.000,-
- Menyesuaikan Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan
terhadap aktiva tetap akan mengakibatkan beban penyusutan aktiva tetap
dan akumulasi penyusutan aktiva tetap bertambah. Ingat akumulasi
penyusutan aktiva tetap merupakan kontra akun dari aktiva tetap jadi
setiap pertambahan aktiva tetap selalu di kredit. Kunci
utama dalam penyusutan aktiva tetap ini adalah kita harus mengetahui
dasar penyusutan nya apakah dari harga perolehan atau nilai buku daari
aktiva tetap. Selain itu metode penyusutan yang dipakai juga perlu
diketahui, karena ada banyak metode yang dipakai mulai dari prosentase,
garis lurus, jumlah angka tahun, kapasitas produksi, dll. Pembahasan
mengenai penyusutan aktiva tetap nanti akan dibahas tersendiri di
postingan selanjutnya. Sebagai awalan daan yang umumnya dipakai adalah
metode garis lurus dan prosentase dari nilai aktiva tetap.
Contoh 1: (Penyusutan berdasarkan prosentase harga perolehan aktiva tetap)
Kendaraan
dengan harga perolehan Rp. 17.500.000,- dan akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 1.750.000,- disusutkan sebesar 10 % dari harga perolehannya.
Analisis:
Hitung nilai penyusutannya, yaitu: 10 % x Rp. 17.500.000,- = Rp. 1.750.000,-
Jurnal Penyesuaiannya:
Beban Penyusutan Kendaraan Rp. 1.750.000,-
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 1.750.000,-
Jika soal
tersebut nilai prosentase berdasarkan nilai buku, maka harus dihitung
dulu nilai buku dari aktiva tersebut dengan cara menghitung selisih dari
harga perolehan dengan nilai akumulasi penyusutan peralatan kemudian
baru dikalikan prosentasenya. Ayat Jurnal penyesuaiannya sama cuman
nominal saja yang berbeda.
Harga Perolehan diketahui dari nominal debit dari aktiva tetap di neraca saldo
Nilai Buku = Harga Perolehan - Akumulasi Penyusutan
Contoh 2: (penyusutan menggunakan metode garis lurus)
Nilai Peralatan di
Neraca Saldo di debit sebesar Rp.17.500.000. Perusahaan memperkirakan
peralatan tersebut mempunyai umur manfaat selama 4 tahun dengan taksiran
nilai sisa sebesar Rp. 2.500.000,-.
Perhitungan Penyusutannya jika dengan menggunakan metode garis lurus adalah:
Penyusutan = ( Harga perolehan - nilai sisa) dibagi umur ekonomis
(17.500.000 - 2.500.000)/ 4 = 15.000.000/4 = Rp. 3.750.000,-
Jurnal Penyesuaiannya:
Beban Penyusutan Peralatan Rp. 3.750.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 3.750.000,-
Demikian tadi
sedikit penjelasan mengenai penyusunan jurnal penyesuaian yang
klasifikasi pertama, yaitu menyusun jurnal penyesuaian yang langkahnya
sama dengan menyusun jurnal umum biasa. Untuk penyusunan Jurnal
penyesuaian yang klasifikasi kedua akan dibahas pada postingan
selanjutnya.